Minggu, 19 Maret 2017

‘Memperbaiki’ Shalat

Alhamdulillah. Segala puji hanya milik Alloh Swt. Semoga Alloh Yang Maha Pemberi Petunjuk memberi kita kekuatan untuk senantiasa menjaga kebeningan hati. Sholawat dan salam semoga selalu tercurah kepada baginda nabi Muhammad Saw.

Saudaraku, setiap perintah Alloh Swt. itu pasti kebaikan dari segala sisi. Seperti perintah sholat, pasti merupakan kebaikan, baik untuk sisi lahiriah maupun batiniah, baik untuk dunia maupun untuk akhirat. Demikian juga sholat baik untuk hubungan kita dengan sesama manusia, dengan lingkungan sekitar dan dengan Alloh Swt.

Oleh karena itu, ketika ada seseorang yang akhlaknya buruk, lisannya tajam, perbuatannya zholim, maka bisa dipastikan ada masalah dengan pelaksanaan sholatnya. Kemungkinan besar sholatnya masih bolong-bolong, dan jikapun melaksanakan hanya gerakan dan bacaan tidak meresap menjadi kesadaran.

Alloh Swt. berfirman, “..dan dirikanlah sholat. Sesungguhnya sholat itu mencegah dari (perbuatan- perbuatan) keji dan mungkar.” (QS. Al Ankabut [29] : 45)

Oleh karena itu, ketika kita membicarakan sholat maka yang sedang kita bicarakan bukanlah sebatas tata caranya, bacaan dan gerakannya, waktu-waktunya saja, melainkan juga sampai kepada dampaknya. Indah sekali Islam ini, setiap ibadah pasti memiliki banyak dimensi. Ketika kualitas sholat seseorang itu bagus, maka bisa dipastikan bahwa orang tersebut dalam kesehariannya merupakan orang yang disiplin, amanah, bertanggungjawab, teratur dan terjaga setiap ucapan dan perbuatannya.

Semoga kita termasuk hamba-hamba Alloh Swt. yang senantiasa memperbaiki kualitas sholat kita, sehingga kita menjadi pribadi yang mulia, menjadi rahmat bagi orang-orang dan lingkungan di sekitar kita. Aamiin yaa Robbal ‘aalamiin.[]

 

Oleh: KH. Abdullah Gymnastiar ( Aa Gym )

Sabtu, 18 Maret 2017

Sesuatu yg telah dijamin dan Sesuatu yg harus dituntut

Pelajaran Hikmah hari ini:
إِجْتِهاَدُكَ فِيْماَ ضُمِنَ لَكَ وَتَقْصِيْرُكَ فِيْما َطُلِبَ مِنْكَ دَلِيلٌ عَلَى انْطِماَسِ الْبَصِيْرةِ مِنْكَ ( ابن عطاء الله)
Usahamu yg begitu kuat terhadap apa yg telah Allah jamin utk mu dan kelalaian mu terhadap apa yg dituntut dari mu adalah sebagai bukti telah butanya mata hati mu (Ibnu ‘Atho’ullah).

Saudaraku..

Dalam hidup ada 2 hal yg perlu diketahui; Sesuatu yg telah dijamin dan Sesuatu yg harus dituntut

Dunia sdh dijamin, rezeki sdh sdh dijamin. Usaha yg dilakukan utk mencari rezeki itu suatu kewajiban dan perintah. Namun di saat rezeki yg sdh ditentukan Allah dg kuantitas dan jumlah tertentu, maka jgn repotkan dirimu sehingga mencari hal2 yg haram dan proses yg haram. Allah sdh jamin itu semua utk manusia (QS. Al Ankabut:60). Bukankah Allah jamin rezeki bagi ahli maksiat tentu pasti Allah jamin rezeki utk ahli takwa? Bukankah Allah jamin rezeki utk orang2 kafir, maka tentu Allah pasti jamin bagi ahli iman?.

Apalagi dalam perkara mencari uang dan jabatan sampai memuliakan yang berduit, mengkriminalisasi ulama/ahli ibadah, mengamalkan Alquran sesuai hawa nafsu dan jika tidak sesuai ditinggalkan maka ini adalah orang2 yg hina dan buta mata hati nya.

Sesuatu yang dituntut Allah adalah akhirat dan kebaikan2 yg akn membawa keselamatan di akhirat nanti. Manusia dituntut mencari dan mempersiapkan kehidupan akhirat itu (QS. An Najm: 39)

Maka sangat aneh manusia saat ini, khususnya umat Islam menuntut dunia dg berlebihan padahal sdh dijamin dan mengabaikan akhirat yg belum jelas status dan keadaan mereka nantinya.

Sebaliknya orang2 yg beriman berharap jika hal itu dibalik. Akhirat sdh dijamin dan dunia yg dituntut/dicari. Tentu ini sangat luar biasa sekali. Dan betapa indahnya Akhirat sdh jelas status dan kedadaan kita nantinya.

Semoga kita termasuk orang2 yg sdh jelas status di akhirat nanti.

Akhukum

Robi Kurniawan

Jumat, 17 Maret 2017

Banyak Rahasia Hidup Tak Terungkap Manusia

Tausiyah Senja

#Banyak Rahasia Hidup Tak Terungkap Manusia#

Assalamu’alaikum

Saudaraku seiman, Banyak rahasia kehidupan (life secret) ini yg tdk dpt diungkap oleh akal manusia yg terbatas. Apa yg tlh terjadi, masalah yg sedang dialami & kondisi masa depan yg tak pernah pasti adl bagian dari proses kehidupan yg hrs dilalui oleh manusia. Ada sesuatu yg dipersiapkan secara matang & direncanakan dgn rapi tp tdk dpt terwujud menjadi sebuah kenyataan. Sebaliknya ada pula sesuatu hal yg tdk pernah ia rencanakan sebelumnya & tdk terbetik dlm jalan fikiranya tetapi saat ini terjadi & sedang ia alami.

Tak heran ada ungkapan menyatakan, manusia boleh berencana tp Allah SWT yg menentukan. Hal ini bukan berarti manusia tdk perlu berencana tp bertawakkal sembari berencana utk kehidupan yg lbh baik. Kehidupan manusia berada dlm genggaman kekuasaan Allah SWT. Seluruh perkara yg terjadi dialam semesta ini tlh diketahui oleh Allah SWT dlm kitab Lauh Al-mahfudz 50.000 thn sebelum diciptakan. Menyandarkan setiap kata & perbuatan kpd standart ridha Allah SWT berupa halal & haram adl kewajiban setiap hamba yg kelak akan dipertanggung jawabkan dihari kiamat kelak. Sedangkan ketetapan hasil merupakan hak & otoritas dari Allah SWT.

Allah SWT berfirman, “Sesungguhnya Allah, hanya pada sisi-Nya sajalah pengetahuan tentang Hari Kiamat dan Dia-lah yang menurunkan hujan, Dan mengetahui apa yang ada dalam rahim. Dan tiada seorang pun yang dapat mengetahui (dengan pasti) apa yang akan diusahakannya besok. Dan tiada seorang pun yang dapat mengetahui di bumi mana dia akan mati. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.”(QS.Luqman:34).

Wallahu a’lam

By : Tommy Abdillah

Keutamaan Amal Membaca Al-Qur’an

#Keutamaan Amal Membaca Al-Qur’an#

عن أَنَسُ بْنُ مَالِكٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ عَنْ أَبِي مُوسَى الْأَشْعَرِيِّ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ عَنْ النَّبِيِّ صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم قَالَ :
مَثَلُ الْمُؤْمِنِ الَّذِي يَقْرَأُ الْقُرْآنَ، مَثَلُ الْأُتْرُجَّةِ: رِيحُهَا طَيِّبٌ وَطَعْمُهَا طَيِّبٌ. وَمَثَلُ الْمُؤْمِنِ الَّذِي لاَ يَقْرَأُ الْقُرْآنَ، مَثَلُ التَّمْرَةِ: لَا رِيحَ لَهَا وَطَعْمُهَا حُلْوٌ. وَمَثَلُ الْمُنَافِقِ الَّذِي يَقْرَأُ الْقُـرْآنَ، مَثَلُ الرَّيْحَانَـةِ: رِيحُهَا طَيِّبٌ وَطَعْمُهَا مُرٌّ. وَمَثَلُ الْمُنَافِقِ الَّذِي لَا يَقْـرَأُ الْقُرْآنَ، كَمَثَلِ الْحَنْظَلَةِ: لَيْسَ لَهَا رِيحٌ وَطَعْمُهَا مُرٌّ .( متفق عليه)

Artinya : Dari Anas ibn Malik radhiyallahu ‘anhu berkata : Abu Musa al-Asy’ari radhiyallahu ‘anhu berkata : “Perumpamaan orang mu’min yg membaca Al-Qur’an bagaikan buah Utrujah, rasa buahnya enak & aromanya wangi. Dan perumpamaan orang mu’min yg tidak membaca Al-Qur’an bagaikan buah Kurma, rasanya enak namun tidak beraroma. Sedangkan perumpamaan orang munafik yg membaca al-Qur’an, bagaikan buah Raihanah, aromanya enak namun rasanya pahit. Dan perumpaman orang munafik yg tidak membaca al-Qur’an, bagaikan buah Hanzalah, rasanya pahit tetapi tidak beraroma.(HR.Bukhari no. 4.632 & Muslim no. 1.328).

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

Saudaraku seiman, Segala puji hanyalah milik Allah SWT. Shalawat & salam senantiasa tercurahkan kpd Rasulullah Muhammad SAW, para keluarganya, sahabat2 nya & ummatnya yg istiqomah diatas sunnahnya hingga hari kiamat.

Al-Qur’an adl wahyu Allah SWT yg diturunkan kpd Nabi Muhammad SAW melalui perantara malaikat Jibril ‘Alahi sallam sbg petunjuk hidup manusia & pembeda antara yg haq dgn yg bathil. Allah SWT berfirman,

{شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِي أُنزِلَ فِيهِ الْقُرْآنُ هُدًى لِّلنَّاسِ وَبَيِّنَاتٍ مِّنَ الْهُدَىٰ وَالْفُرْقَانِ ۚ

Artinya : Bulan Ramadan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al-Qur’an sbg petunjuk bagi manusia & penjelasan2 mengenai petunjuk itu & pembeda (antara yg hak & yg bathil).(QS.Al-baqarah:185).

Al-Qur’an menjadi mukjizat bagi orang2 yg beriman sepanjang zaman hingga hari kiamat. Al-Qur’an menjadi penasihat, penawar hati yg sedang gelisah-gundah gulana, dpt melapangkan dada yg terasa sempit & menjernihkan fikiran yg sedang kacau. Ia menjadi petunjuk & rahmat bagi manusia, sedangkan di akhirat kelak, ia akan menjadi syafa’at bagi para pembacanya. Rasulullah SAW bersabda, “Akan didatangkan Al-Quran di hari kiamat kelak kpd ahlinya (yakni orang2 yg selalu membaca Al-Quran ) yg beramal dengannya, terutama surat Al-Baqarah & Ali-Imran..”(HR.Muslim).

Rumah tampak terang benderang menurut pandangan Allah SWT apabila di dalamnya selalu dilantunkan ayat2 suci Al-Qur’an yg di baca oleh penghuninya. Cahaya ini bukan berasal dari lampu LED penerangan rumah tp cahaya ini berasal dari setiap huruf, kata, kalimat & ayat2 yg di baca oleh penghuni rumah. Lalu di tela’ah menjadi sinar yg menerangi hati, menjadi cahaya Ilahi, menerawang dlm setiap relung kehidupan. Al-Quran adl kitab suci paling agung yg paling banyak dibaca oleh umat manusia setiap hari, yg paling banyak dihafal & paling menyejukkan hati bila diperdengarkan.

Al-Qur’an dpt terwujud menjadi pedoman & petunjuk hidup, menjadi pembeda antara yg haq & bathil, menjadi syifaa/obat jiwa bila :

1. Dibaca dgn benar, dipelajari kaedah bacaannya sesuai dgn ilmu tajwid & ilmu qira’ati. Allah SWT berfirman,

وَرَتِّلِ الْقُرْآنَ تَرْتِيلا

“dan bacalah Al Qur’an dengan tartil” (QS.Al-Muzammil: 4).

Al-imam Ibnu Katsir rahimahullahu menafsirkan ayat diatas, Dan bacalah Al-Qur’an dgn tartilmaksudnya bacalah dgn pelan krn itu bisa membantu utk memahaminya & men-tadabburi-nya.(Tafsir Ibnu Katsir, jilid 8/250).

2. Difahami maknanya melalui penafsiran para ulama salafus saleh baik metode tafsir bilma’tsur maupun birra’yi.

3. Diamalkan seluruh isi kandungannya dlm seluruh aspek kehidupan mulai dari aqidah, ibadah, akhlaq, muamalah, hukum & politik bernegara. Allah SWT berfirman,

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا ادْخُلُوا فِي السِّلْمِ كَافَّةً وَلَا تَتَّبِعُوا خُطُوَاتِ الشَّيْطَانِ ۚ إِنَّهُ لَكُمْ عَدُوٌّ مُبِينٌ

Artinya : Hai orang2 yg beriman, masuklah kamu ke dalam Islam keseluruhan, dan janganlah kamu turut langkah2 syaithan. Sesungguhnya syaithan itu musuh yg nyata bagimu.(QS.Al-baqarah:208).

4. Dijadikan sbg sumber dari segala sumber hukum kehidupan. Al-Qur’an sbg ayat2 suci hrs berada diatas ayat2 Konstitusi hasil produk akal manusia yg terbatas.

Allah SWT berfirman,

{ أَفَحُكْمَ الْجَاهِلِيَّةِ يَبْغُونَ وَمَنْ أَحْسَنُ مِنَ اللَّهِ حُكْمًا لِقَوْمٍ يُوقِنُونَ }

Artinya: Apakah hukum jahiliyah yg mereka kehendaki? Dan siapakah yg lebih baik hukumnya dari pada Allah bagi orang2 yg yakin?(QS.Al-maidah:50).

5. Dida’wahkan ditengah2 kehidupan.

Sungguh besar pahala & keutamaan bagi orang2 yg mempelajari & mengajarkan Al-Qur’an. Rasulullah SAW bersabda,

خَيْرُكُمْ مَنْ تَعَلَّمَ الْقُرْآنَ وَعَلَّمَه

Artinya : Sebaik-baik kalian adalah orang yg belajar Al-Qur`an dan mengajarkannya.(HR.Bukhari).

Bahkan Al-Qur’an akan menjadi penolong di hari kiamat bagi orang2 yg rajin membaca & mengamalkannya.

اقرأوا الْقُرْآن فَإِنَّهُ يَأْتِي يَوْم الْقِيَامَة شَفِيعًا لأَصْحَابه (رواه مسلم)

Artinya : Bacalah Al-Quran, kelak ia akan datang di Hari Kiamat memberi syafaat kepada para pembacanya.” (HR.Muslim)

*Penutup*

Sbg muhasabah diri kita bersama, Seberapa banyak kita membaca Al-Qur’an setiap hari? Bisa jadi setiap hari kita lebih banyak menghabiskan waktu utk menonton TV, on line dlm jejaring sosial, membaca koran maupun majalah.

Semoga kita mampu berlomba2 dlm kebaikan termasuk didlm membaca Al-Quran dgn mengikuti target ODOJ (one day one juz).

Wallahu a’lam

By : Tommy Abdillah

Shalat Bagi Orang Sakit

Bagaimana cara mengerjakan shalat bagi orang yang sakit?

Pertama; wajib bagi orang yang sakit mengerjakan shalat fardhu dalam keadaan berdiri, walaupun tidak bisa berdiri tegak (berdiri miring), atau bersandar pada dinding atau tongkat.

Kedua; jika tidak mampu shalat sambil berdiri, dia diperbolehkan shalat sambil duduk. Ketika shalat sambil duduk, yang paling utama jika ingin melakukan gerakan berdiri (qiyam) dan ruku’ adalah dengan duduk mutarobi’an (duduk dengan kaki bersilang di bawah paha). Sedangkan jika ingin melakukan gerakan sujud, yang lebih utama adalah jika dilakukan dengan duduk muftarisyan (duduk seperti ketika tasyahud awwal).

Ketiga; jika tidak mampu mengerjakan shalat sambil duduk, boleh shalat sambil tidur menyamping (yang paling utama tidur menyamping pada sisi kanan) dan badan mengarah ke arah kiblat. Jika tidak mampu diarahkan ke kiblat, boleh shalat ke arah mana saja. Jika memang terpaksa seperti ini, shalatnya tidak perlu diulangi.

Keempat; jika tidak mampu mengerjakan shalat sambil tidur menyamping, maka dibolehkan tidur terlentang. Caranya adalah: kaki dihadapkan ke arah kiblat dan sangat bagus jika kepala agak sedikit diangkat supaya terlihat menghadap ke kiblat. Jika kakinya tadi tidak mampu dihadapkan ke kiblat, boleh shalat dalam keadaan bagaimanapun. Jika memang terpaksa seperti ini, shalatnya tidak perlu diulangi.

Kelima; wajib bagi orang yang sakit melakukan gerakan ruku’ dan sujud. Jika tidak mampu, boleh dengan memberi isyarat pada dua gerakan tadi dengan kepala. Dan sujud diusahakan lebih rendah daripada ruku’.

Jika mampu ruku’, namun tidak mampu sujud, maka dia melakukan ruku’ sebagaimana ruku’ yang biasa dilakukan dan sujud dilakukan dengan isyarat. Jika dia mampu sujud, namun tidak mampu ruku’, maka dia melakukan sujud sebagaimana yang biasa dilakukan dan ruku’ dilakukan dengan isyarat.

Keenam; jika tidak mampu berisyarat dengan kepala ketika ruku’ dan sujud, boleh berisyarat dengan kedipan mata. Jika ruku’, mata dikedipkan sedikit. Namun ketika sujud, mata lebih dikedipkan lagi.

Adapun isyarat dengan jari sebagaimana yang biasa dilakukan oleh sebagian orang yang sakit, maka ini tidaklah benar. Aku sendiri tidak mengetahui kalau perbuatan semacam ini memiliki landasan dari Al Kitab dan As Sunnah atau perkataan ulama.

Ketujuh; jika tidak mampu berisyarat dengan kepala atau kedipan mata, maka dibolehkan shalat dalam hati. Dia tetap bertakbir dan membaca surat, lalu berniat melakukan ruku’, sujud, berdiri dan duduk dengan dibayangkan dalam hati. Karena setiap orang akan memperoleh yang dia niatkan.

Kedelapan; wajib bagi setiap orang yang sakit untuk mengerjakan shalat di waktunya (tidak boleh sampai keluar waktu), dia mengerjakan sesuai dengan kemampuannya sebagaimana yang telah dijelaskan dan tidak boleh mengakhirkan satu shalat dari waktunya.

Jika memang menyulitkan bagi orang yang sakit untuk mengerjakan shalat di waktunya, maka boleh baginya untuk menjama’ shalat (menggabungkan shalat) yaitu menjama’ shalat Zhuhur dan Ashar atau Maghrib dan Isya. Boleh dilakukan dengan jama’ taqdim atau pun jama’ takhir, terserah mana yang paling mudah. Jika mau, dia boleh mengerjakan shalat Ashar di waktu Zhuhur atau boleh juga mengerjakan shalat Zhuhur di waktu Ashar. Begitu pula boleh mengerjakan shalat Isya’ di waktu Maghrib atau boleh juga mengakhirkan shalat Maghrib di waktu Isya’.

Adapun shalat shubuh, maka tidak perlu dijama’ (digabungkan) dengan shalat yang sebelum atau sesudahnya karena waktu shalat shubuh terpisah dengan waktu shalat sebelum atau sesudahnya.

Allah Ta’ala berfirman (yang artinya),

“Dirikanlah shalat dari sesudah matahari tergelincir sampai gelap malam dan (dirikanlah pula shalat) subuh. Sesungguhnya shalat subuh itu disaksikan (oleh malaikat).” (QS. Al Isro’ [17] : 78)

Kesembilan; jika orang yang sakit tersebut ingin bersafar (melakukan perjalanan jauh) karena harus berobat di negeri lain, dia boleh menqoshor shalat yaitu shalat 4 raka’at (Zhuhur, ‘Ashar dan Isya’) diringkas menjadi 2 raka’at. Mengqoshor shalat di sini boleh dilakukan hingga dia kembali ke negerinya, baik safar (perjalanan) yang dilakukan dalam waktu lama atau pun singkat.

Hanya Allah-lah yang dapat memberi taufik.

Sumber : rumaysho.com

Kamis, 16 Maret 2017

Isteri Durhaka Kepada Suami

#Keluarga Muslim : Isteri Durhaka Kepada Suami#

Pelajaran Hadist Hari Ini :

Selesainya dari shalat Kusuf (shalat Gerhana), Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda menceritakan surga & neraka yg diperlihatkan kepada beliau ketika shalat,

وَرَأَيْتُ النَّارَ فَلَمْ أَرَ كَالْيَوْمِ مَنْظَرًا قَطُّ وَرَأَيْتُ أَكْثَرَ أَهْلِهَا النِّسَاءَ. قَالُوا: لِمَ يَا رَسُوْلَ اللهِ؟ قَالَ: بِكُفْرِهِنَّ. قِيْلَ: يَكْفُرْنَ بِاللهِ؟ قَالَ: يَكْفُرْنَ الْعَشِيْرَ وَيَكْفُرْنَ اْلإِحْسَانَ، لَوْ أَحْسَنْتَ إِلىَ إِحْدَاهُنَّ الدَّهْرَ، ثُمَّ رَأَتْ مِنْكَ شَيْئًا قَالَتْ: مَا رَأَيْتُ مِنْكَ خَيْرًا قَطُّ

Artinya : “Dan aku melihat neraka. Aku belum pernah sama sekali melihat pemandangan seperti hari ini. Dan aku lihat ternyata mayoritas penghuninya adalah para wanita. Mereka bertanya, Kenapa para wanita menjadi mayoritas penghuni neraka, ya Rasulullah? Beliau menjawab, Disebabkan kekufuran mereka. Ada yang bertanya kepada beliau, Apakah para wanita itu kufur kepada Allah?” Beliau menjawab, (Tidak, melainkan) mereka kufur kepada suami dan mengkufuri kebaikan (suami). Seandainya engkau berbuat baik kepada salah seorang istri kalian pada suatu waktu, kemudian suatu saat ia melihat darimu ada sesuatu (yang tidak berkenan di hatinya) niscaya ia akan berkata, Aku sama sekali belum pernah melihat kebaikan darimu.”(HR. Bukhari no. 5197 dan Muslim no. 907).

السلام عليكم ورحمة الله وبر كاته

Saudaraku seiman, Segala puji hanyalah milik Allah SWT. Shalawat & salam senantiasa tercurahkan kpd Rasulullah Muhammad SAW, para keluarganya, sahabat2 nya &ummatnya yg istiqomah diatas sunnahnya hingga hari kiamat. Tausiyah group WA & BBM pagi ini akan membincangkan masalah rumah tangga muslim yakni isteri durhaka kpd suami.

Membangun mahligai rumah tangga mulai dari awal pernikahan diliputi oleh manis & pahitnya kehidupan. Perahu rumah tangga yg berlayar disambut oleh riak2 gelombak yg kecil hingga badai yg besar hingga kapal hendak karam dilautan.

Suami & isteri adl 2 insan lawan jenis yg memiliki latar belakang karakter & sifat yg berbeda. Tdk dpt saling menerima antara kelebihan & kekurangan masing2 terkadang menjadi pemicu keretakan dlm rumah tangga.

Didlm Islam kedudukan suami menjadi lahan surga ataupun bisa menjadi lahan neraka bagi isteri. Hadist diatas dgn tegas menjelaskan tentang mayoritas penduduk neraka adl wanita krn mrk durhaka thp suami & mengingkari kebaikan2nya.

Realitas kehidupan di era modern hari ini tdk sedikit kaum muslimin mengadopsi nilai2 kehidupan westernisasi Kapitalisme liberal diantaranya emansipasi & persamaan gender wanita. Atas nama persamaan gender mrk menuntut memiliki hak & persamaan dgn kaum laki2 dlm seluruh aspek kehidupan termasuk dlm berumah tangga, seolah2 hal ini menjadi era bagi para wanita modern utk tampil sejajar dgn laki2.

Tak heran sering timbul konflik dlm rumah tangga disebabkan faktor menuntut hak yg berlebihan. Didlm Islam hal yg demikian itu termasuk kedurhakaan krn hal semacam ini banyak sekali kita dapati dlm kehidupan keluarga kaum muslimin.

Ada jg didapati seorang istri yg mengingkari kebaikan2 suaminya selama sekian waktu yg panjang hanya disebabkan sikap atau perbuatan suami yg tdk cocok dgn kehendak sang istri. sebagaimana pepatah mengatakan, panas setahun dihapus oleh hujan sehari.

Pd hal yg hrs dilakukan oleh seorang istri adl bersyukur atas kebaikan yg diberikan suaminya, janganlah ia mengkufurinya krn Allah tdk akan melihat kpd istri semacam ini sebagaimana dijelaskan Rasulullah SAW : Allah tdk akan melihat kpd wanita yg tdk mensyukuri apa yg ada pd suaminya & tdk merasa cukup dgn nya.”(HR.Nasa’i di dalam Al Kubra).

3 bentuk kedurhakaan isteri thp suami :

1. Durhaka dgn ucapan

2. Durhaka dgn perbuatan

3. Durhaka dgn ucapan & perbuatan.

Isteri yg berkata kasar thp suaminya, mencela & mencaci makinya adl termasuk durhaka dgn ucapan. Menolak ajakan suami memenuhi nafkah bathin adl durhaka dlm perbuatan. Termasuk bentuk kedurhakaan jg apabila seorang isteri membicarakan perbuatan suami yg tdk ia sukai kpd teman2 atau keluarganya tanpa sebab yg dibenarkan oleh syara’. Atau ia menuduh suaminya dgn tuduhan2 yg bermaksud utk menjatuhkan & merusak kehormatannya shg suaminya dipandang hina di mata orang lain.

Begitu jg apabila seorang isteri meminta talak atau di khulu’/dicerai tanpa sebab syar’i. Sungguh berat amanah menjadi seorang isteri dari seorang suami. Semoga para muslimah sbg isteri mau dibimbing, dinasehati & diarahkan oleh suaminya menjadi isteri yg soleha.

Wallahu a’lam

By ; Tommy Abdillah

Keutamaan Orang Miskin

Orang miskin punya keutamaan saat ia mau bersabar. Di sini juga jadi pertanda, jangan sampai kita meremehkan mereka.

Berikut tiga di antaranya:
1- Penghuni surga banyak orang miskin

Dari Harits bin Wahb radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa ia berkata,

أَلاَ أُخْبِرُكُمْ بِأَهْلِ الْجَنَّةِ كُلُّ ضَعِيفٍ مُتَضَعِّفٍ لَوْ أَقْسَمَ عَلَى اللَّهِ لأَبَرَّهُ ، أَلاَ أُخْبِرُكُمْ بِأَهْلِ النَّارِ كُلُّ عُتُلٍّ جَوَّاظٍ مُسْتَكْبِرٍ

“Maukah kuberitahu pada kalian siapakah ahli surga itu? Mereka itu adalah setiap orang yang lemah dan dianggap lemah oleh para manusia, tetapi jika ia bersumpah atas nama Allah, pastilah Allah mengabulkan apa yang disumpahkannya. Maukah kuberitahu pada kalian siapakah ahli neraka itu? Mereka itu adalah setiap orang yang keras, kikir dan gemar mengumpulkan harta lagi sombong” (HR. Bukhari no. 4918 dan Muslim no. 2853).

Orang yang lemah yang dimaksud adalah orang yang diremehkan orang lain karena keadaan yang lemah di dunia (alias: miskin). Ini cara baca mutadho’af dalam hadits. Bisa juga dibaca mutadho’if yang artinya orang yang rendah diri dan tawadhu’. Al Qadhi menyatakan bahwa yang dimaksud orang yang lemah adalah orang yang lembut hatinya dan tawadhu’. Lihat Syarh Shahih Muslim, 17: 168.
2- Orang miskin mendahului orang kaya masuk surga

Dari Abu Hurairah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

يَدْخُلُ فُقَرَاءُ الْمُؤْمِنِينَ الْجَنَّةَ قَبْلَ الأَغْنِيَاءِ بِنِصْفِ يَوْمٍ خَمْسِمِائَةِ عَامٍ

“Orang beriman yang miskin akan masuk surga sebelum orang-orang kaya yaitu lebih dulu setengah hari yang sama dengan 500 tahun.” (HR. Ibnu Majah no. 4122 dan Tirmidzi no. 2353. Al Hafizh Abu Thohir mengatakan bahwa sanad hadits ini hasan)

Diterangkan dalam Tuhfatul Ahwadzi (7: 68) sebagai berikut.

Satu hari di akhirat sama dengan seribu tahun di dunia. Sebagaimana yang Allah Ta’ala sebutkan,

وَإِنَّ يَوْمًا عِنْدَ رَبِّكَ كَأَلْفِ سَنَةٍ مِمَّا تَعُدُّونَ

“Sesungguhnya sehari di sisi Tuhanmu adalah seperti seribu tahun menurut perhitunganmu.” (QS. Al Hajj: 47). Oleh karenanya, setengah hari di akhirat sama dengan 500 tahun di dunia.

Adapun firman Allah Ta’ala,

فِي يَوْمٍ كَانَ مِقْدَارُهُ خَمْسِينَ أَلْفَ سَنَةٍ

“Dalam sehari yang kadarnya limapuluh ribu tahun” (QS. Al Ma’arij: 4). Ayat ini menunjukkan pengkhususan dari maksud umum yang sebelumnya disebutkan atau dipahami bahwa waktu tersebut begitu lama bagi orang-orang kafir. Itulah kesulitan yang dihadapi orang-orang kafir,

فَإِذَا نُقِرَ فِي النَّاقُورِ (8) فَذَلِكَ يَوْمَئِذٍ يَوْمٌ عَسِيرٌ (9) عَلَى الْكَافِرِينَ غَيْرُ يَسِيرٍ (10)

“Apabila ditiup sangkakala, maka waktu itu adalah waktu (datangnya) hari yang sulit, bagi orang-orang kafir lagi tidak mudah.” (QS. Al Mudatsir: 8-10).
3- Berkah dari do’a orang miskin

Dalam hadits disebutkan bahwa Sa’ad menyangka bahwa ia memiliki kelebihan dari sahabat lainnya karena melimpahnya dunia pada dirinya, lantas Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

هَلْ تُنْصَرُوْنَ وَتُرْزَقُوْنَ إِلاَّ بِضُعَفَائِكُمْ

“Kalian hanyalah mendapat pertolongan dan rezeki dengan sebab adanya orang-orang lemah dari kalangan kalian” (HR. Bukhari no. 2896).

Dalam lafazh lain disebutkan bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

إِنَّمَا يَنْصُرُ اللهُ هَذَهِ اْلأُمَّةَ بِضَعِيْفِهَا: بِدَعْوَتِهِمْ، وَصَلاَتِهِمْ، وَإِخْلاَصِهِمْ.

“Sesungguhnya Allah menolong umat ini dengan sebab orang-orang lemah mereka di antara mereka, yaitu dengan doa, shalat, dan keikhlasan mereka” (HR. An Nasai no. 3178. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih)

Ibnu Baththol berkata, “Ibadah orang-orang lemah dan doa mereka lebih ikhlas dan lebih terasa khusyu’ karena mereka tidak punya ketergantungan hati pada dunia dan perhiasannya. Hati mereka pun jauh dari yang lain kecuali dekat pada Allah saja. Amalan mereka bersih dan do’a mereka pun mudah diijabahi (dikabulkan)”. Al Muhallab berkata, “Yang Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam maksudkan adalah dorongan bagi Sa’ad agar bersifat tawadhu’, tidak sombong dan tidak usah menoleh pada harta yang ada pada mukmin yang lain” (Lihat Syarh Al Bukhari li Ibni Baththol, 9: 114).
Pengemis Jalanan Bukanlah Orang Miskin

Karena rerata pengemis jalanan adalah orang mampu nan kuat yang malas bekerja, padahal di balik itu juga mereka kaya.

Dari Abu Hurairah, ia berkata bahwa Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

لَيْسَ الْمِسْكِينُ الَّذِى تَرُدُّهُ الأُكْلَةُ وَالأُكْلَتَانِ ، وَلَكِنِ الْمِسْكِينُ الَّذِى لَيْسَ لَهُ غِنًى وَيَسْتَحْيِى أَوْ لاَ يَسْأَلُ النَّاسَ إِلْحَافًا

“Namanya miskin bukanlah orang yang tidak menolak satu atau dua suap makanan. Akan tetapi miskin adalah orang yang tidak punya kecukupan, lantas ia pun malu atau tidak meminta dengan cara mendesak” (HR. Bukhari no. 1476).

Moga Allah beri kita taufik dan hidayah untuk semakin peduli pada orang-orang miskin, apalagi kerabat dekat kita.

Semoga bermanfaat.

Sumber : rumaysho.com

RUMAH YANG TERLIHAT OLEH PENDUDUK LANGIT

Di dunia ini ada rumah yang terlihat oleh penduduk langit. Seperti apakah rumah yang terlihat oleh penduduk langit tersebut ?.

Nabi صلّى الله عليه وسلّم bersabda:

إنَّ البيت ليُتلى فيه القرآن؛ فيتراءى لأهلِ السماء كما تتراءى النجومُ لأهل الأرض

“Sesungguhnya rumah yang dibacakan di dalamnya al-Qur’an, maka rumah tersebut akan terlihat oleh para penduduk langit sebagaimana terlihatnya bintang-bintang oleh penduduk bumi.”

[Hadits dikeluarkan oleh Ahmad, Adz-Dzahabiy, Lihat kitab ash-Shahihah no. 3112].

Maka janganlah rumah kita kosong dari tilawah ayat-ayat al-Qur’an, sehingga rumah kita tidak terlihat oleh penduduk langit.

Rutinkan bacaan Qur’an di rumah kita agar rumah kita selalu terlihat oleh para penduduk langit.

اَللّٰهُمَّ اجْعَلْنَا مِنْ أَهْلِ القُرْآن..

Ustadz Abdul Basid, Lc
-hafidzhahullaahu ta’aala-

Rabu, 15 Maret 2017

Air Salah Satu Tanda Keagungan Ciptaan Allah SWT

#Aqidah Islam : Air Salah Satu Tanda Keagungan Ciptaan Allah SWT#

Pelajaran Ayat Al-Qur’an Hari Ini :

Allah Subhanahu Wa Ta’ala Berfirman,

{إِنَّ فِي خَلْقِ السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضِ وَاخْتِلَافِ اللَّيْلِ وَالنَّهَارِ وَالْفُلْكِ الَّتِي تَجْرِي فِي الْبَحْرِ بِمَا يَنفَعُ النَّاسَ وَمَا أَنزَلَ اللَّهُ مِنَ السَّمَاءِ مِن مَّاءٍ فَأَحْيَا بِهِ الْأَرْضَ بَعْدَ مَوْتِهَا وَبَثَّ فِيهَا مِن كُلِّ دَابَّةٍ وَتَصْرِيفِ الرِّيَاحِ وَالسَّحَابِ الْمُسَخَّرِ بَيْنَ السَّمَاءِ وَالْأَرْضِ لَآيَاتٍ لِّقَوْمٍ يَعْقِلُونَ} [البقرة : 164]

Artinya : “Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, silih bergantinya malam dan siang, bahtera yang berlayar di laut membawa apa yang berguna bagi manusia, dan apa yang Allah turunkan dari langit berupa air, lalu dengan air itu Dia hidupkan bumi sesudah mati (kering)-nya dan Dia sebarkan di bumi itu segala jenis hewan, dan pengisaran angin dan awan yang dikendalikan antara langit dan bumi; sungguh (terdapat) tanda-tanda (keesaan dan kebesaran Allah) bagi kaum yang memikirkan.”(QS.Al-Baqarah:164).

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

Saudaraku seiman, Segala puji hanyalah milik Allah Subhana wa ta’ala. Shalawat & salam senantiasa tercurahkan kpd Rasulullah Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam, para keluarganya, sahabat2 nya & ummatnya yg istiqomah diatas sunnahnya hingga hari kiamat. Tausiyah group WA & BBM pagi ini akan membahas tentang Aqidah Islam yakni membaca & mencermati air sbg salah satu tanda keagungan ciptaan Allah SWT.

Segala puji bagi Allah SWT yg tlh menciptakan air. Air adl salah satu dari sumber kehidupan (life resource). Tiada kehidupan makhluk dibumi tanpa ada air. Begitu besar ketergantungan makhluk hidup thp air & betapa besar manfaat air bagi kehidupan. Sampai saat ini belum ada satu zat pun yg dpt menggantikan air sbg salah satu sumber kehidupan. Bila fungsi air sangat berarti bagi kehidupan berarti betapa agungnya zat yg menciptakan air yakni Allah SWT.

Memikirkan tentang fenomena alam semesta, manusia & kehidupan adl bagian dari proses menuju keimanan kpd Allah SWT. Al-Imam Al-Juwaini rahimahullahu (W 478 H) mengatakan, Kewajiban pertama kali atas orang yg aqil baligh beriringan semakin matangnya kedewasaan atau terjadinya mimpi adl niat berfikir dgn benar yg membawa kpd pengetahuan bhw alam ini adl sesuatu yg baru.(Kitab Al-irsyad Fii ushulil Fiqh hal 3).

Dengan demikian seorang hamba yg tlh mencapai usia baligh & berakal memiliki kewajiban utk membaca ayat2 kauniyah (research and analysis). Ayat2 kauniyah adl ayat atau tanda yang wujud di sekeliling manusia yg diciptakan oleh Allah SWT. Ayat2 ini adl ayat2 dlm bentuk segala ciptaan Allah SWT berupa alam semesta & semua yg ada di dalamnya.

Syaikh Taqiyuddin An-Nabhani rahimahullahu menjelaskan, Islam dibangun di atas satu dasar, yaitu aqidah. Aqidah menjelaskan bhw di balik alam semesta, manusia & hidup, terdapat Pencipta (Al-Khaliq) yg tlh meciptakan ketiganya, serta yg tlh meciptakan segala sesuatu lainnya. Dialah Allah SWT. Bahwasanya Pencipta tlh menciptakan segala sesuatu dari tdk ada menjadi ada. Ia bersifat wajibul wujud, wajib adanya. Sebab kalau tdk demikian, berarti Ia tdk mampu menjadi Khaliq. Ia bukanlah makhluk krn sifat-Nya sbg Pencipta memastikan bhw diri-Nya bukan makhluk. Pasti pula bhw Ia mutlak adanya krn segala sesuatu menyandarkan wujud atau eksistensinya kpd diri- Nya, sementara Ia tidak bersandar kpd apapun.(Kitab Nidzomu Al-islam hal 9).

*Fakta Tentang Air*

Secara ilmiah air adl substansi kimia dgn rumus H2O, satu molekul air tersusun atas 2 atom hidrogen yg terikat secara kovalen pd satu atom oksigen. Air bersifat tdk berwarna, tdk berasa & tdk berbau pd kondisi standar, yaitu pd tekanan 100 kPa (1 bar). Nama alternatif Air adl aqua, dihidrogen monoksida, hidrogen hidroksida. Dgn titik lebur 0°C (273.15 K) (32 ºF) & titik didih 100 °C (373.15 K) (212 ºF).

Yedi Purwanto dalam Jurnal Sosioteknologi Edisi 13 Tahun 7, April 2008 mengatakan, berdasarkan keterangan dokter, manusia dpt bertahan hidup selama 5-7 hari tanpa makanan. Tetapi manusia tersebut hrs mendapatkan air utk tubuhnya. Jika demikian adanya, tentu manusia tdk dpt hidup tanpa air.

Imam Suyuthi rahimahullahu didlm kitab Asbabun nuzul menjelaskan sebab turunnya QS.Al-Baqarah ayat 164 diatas, Diriwayatkan oleh Sa’id bin Manshur di dlm Sunannya, Al-Faryabi di dlm Tafsirnya & Al-Baihaqi di dlm kitab Syu’bul Iman yg bersumber dari Abidh-Dhuha bhw ketika turun ayat tsb (QS.Al-Baqarah ayat 163), kaum musyrikin kaget & bertanya2 : Apakah benar Tuhan itu tunggal? Jika benar demikian berikanlah kpd kami bukti-buktinya. Maka turunlah ayat berikutnya (QS.Al-Baqarah ayat 164) yg menegaskan adanya bukti-bukti ke-Esaan Tuhan.

Imam As-Suyuthi berpendapat bhw hadist ini mu’dhal tp ada syahid (penguatnya) Air hujan turun dari langit diatur oleh Allah SWT. Kemudian mengalir dari hulu dipuncak pegunungan hingga ke hilir dimuara sungai yg banyak dimanfaatkan oleh manusia. Air menjadi zat yg langka ketika musim kemarau datang yg berakibat petani gagal panen, sumber mata air kering, sungai pun surut, hutan mudah dibakar & akhirnya asap melanda.

Urgensitas air sbg salah satu sumber kehidupan tdk dpt dimonopoli oleh segelintir orang (Kapitalisasi) utk dieksploitasi & di eksplorasi. Islam tlh menetapkan kepemilikan dalam 3 jenis yaitu : kepemilikan individu (private property), kepemilikan umum (public property & kepemilikan negara (state property).

*Penutup*

Dlm perspektif Islam sumber mata air adl termasuk kepemilikan umum yg tdk dpt dikuasai oleh individu. Arti dari kepemilikan umum adl apabila dikuasai oleh individu dpt mengancam kepentingan & kemaslahatan kehidupan publik masyarakat. Aset2 kepemilikan umum wajib dikelola oleh negara sebagai public service secara profesional & amanah dlm rangka utk memenuhi kebutuhan dasar masyarakat (basic need). Bila hal demikian terwujud maka termasuk upaya mensyukuri ni’mat limpahan air dari Allah SWT.

Sebaliknya realitas menunjukkan berapa banyak sumber2 mata air yg terkategori sbg milik ummat tp dikuasai oleh para cukong2 Kapitalis atas dasar penanaman modal asing. Apakah ini tanda dari perbuatan kufur ni’mat?

Wallahu a’lam

By : Tommy Abdillah

Keutamaan Shalat Tepat Waktu

#Keutamaan Shalat Tepat Waktu#

Pelajaran Hadist Hari Ini

Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam Bersabda,

عَنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ مَسْعُود رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ: ” سَأَلْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَيُّ الْعَمَلِ أَحَبُّ إِلَى اللَّهِ؟ قَالَ: الصَّلَاةُ عَلَى وَقْتِهَا، قَالَ: ثُمَّ أَيٌّ؟ قَالَ: ثُمَّ بِرُّ الْوَالِدَيْنِ، قَالَ: ثُمَّ أَيٌّ؟ قَالَ: الْجِهَادُ فِي سَبِيلِ اللَّهِ

Artinya : Dari ‘Abdullah bin Mas’uud radliyallaahu ‘anhu, ia berkata : Aku pernah bertanya kepada Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam tentang amal apakah yg paling dicintai oleh Allah. Beliau shallallaahu ‘alaihi wa sallam menjawab : “Shalat pada waktunya”. Ibnu Mas’uud berkata : lalu apa ? Beliau menjawab : Berbuat baik kepada kedua orang tua. Ibnu Mas’uud berkata : lalu apa ? Beliau menjawab : Jihad di jalan Allah. (HR.Bukhari No.527).

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

Saudaraku seiman, Segala puji hanyalah milik Allah Subhana wa ta’ala. Shalawat & salam senantiasa tercurahkan kpd Rasulullah Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallan, para keluarganya, sahabat2 nya & ummatnya yg istiqomah diatas sunnahnya hingga hari kiamat. Tausiyah group WA & BBM pagi ini akan membahas tentang keutamaan shalat fardhu tepat pd waktunya & berjama’ah.

Shalat fardhu 5 kali sehari semalam tlh disyari’atkan oleh Allah SWT menjadi kewajiban bagi setiap mukmin. Shalat fardhu yg dikerjakan dgn niat ikhlas semata2 mengharap ridha Allah SWT & dikerjakan sesuai dgn teladan Rasulullah SAW lalu ditunaikan tepat pd waktunya maka akan dpt menghantarkan dirinya dicintai oleh Allah SWT.

Seorang hamba yg mendirikan shalat fardhu tepat pd waktunya & berjama’ah baik dimesjid maupun dimushalla pertanda dirinya adl seorang hamba yg sadar akan panggilan azan dari Allah SWT.

Seorang hamba yg mampu memenuhi seruan azan dgn meninggalkan segala bentuk aktivitas keduniaan pertanda didlm hatinya tertanam kecintaan kpd Allah SWT melebihi kecintaanya thp kenikmatan dunia yg fana.

Terkadang cukup naif bila kita mau merenungkan diri yaitu ketika kita dpt segera memenuhi panggilan pimpinan/atasan dgn segera tp mengabaikan panggilan azan utk ruku’ & sujud kpd Allah SWT.

Pimpinan kita adl makhluk sementara Allah SWT adl Al-khaliq/pencipta atas seluruh makhluk & semesta alam tp pimpinan lbh kita utamakan dari pd Allah SWT. Memang pimpinan kita yg memberi upah & gaji atas pekerjaan kita tp sadarkah kita bhw Allah SWT yg memberi kita kehidupan termasuk pimpinan kita bahkan termasuk yg menjamin rezqi gaji kita.

Khalifah Utsman bin ‘Affan radhiyallahu ‘anhu berkata; Barang siapa selalu mengerjakan shalat 5 waktu tepat pd waktu utamanya, maka Allah akan memuliakannya dgn 9 macam kemuliaan, yaitu :

1. Dicintai Allah

2. Badannya selalu sehat

3. Keberadaannya selalu dijaga malaikat

4. Rumahnya diberkahi

5. Wajahnya menampakkan jati diri orang shalih

6. Hatinya dilunakkan oleh Allah

7. Dia akan menyeberang Shirath (jembatan di atas neraka) seperti kilat

8. Dia akan diselamatkan Allah dari api neraka

9. Allah Akan menempatkannya di surga kelak bertetangga dgn orang2 yg tdk ada rasa takut bagi mereka & tdk pula bersedih hati.

Seorang hamba yg senantiasa shalat tepat pd waktunya & berjama’ah maka ia akan terbebas dari penyakit hati munafiq & dijaga dari azab api neraka. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

عن أنس بن مالك ـ رضي الله عنه ـ قال: قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: مَنْ صَلَّى لِلَّهِ أَرْبَعِينَ يَوْمًا فِي جَمَاعَةٍ يُدْرِكُ التَّكْبِيرَةَ الْأُولَى كُتِبَتْ لَهُ بَرَاءَتَانِ بَرَاءَةٌ مِنْ النَّارِ وَبَرَاءَةٌ مِنْ النِّفَاقِ

Artinya : Dari Anas bin Malik radhiallahu ‘anhu, ia mengatakan, Rasulullah SAW : “Barangsiapa yg shalat karena Allah selama 40 hari secara berjama’ah dengan mendapatkan Takbir pertama (takbiratul ihramnya imam), maka ditulis untuknya dua kebebasan, yaitu kebebasan dari api neraka & kebebasan dari sifat kemunafikan.”(HR.Tirmidzi, dihasankan oleh Syaikh Al-Albani di kitab Shahih Al-Jami’ II/1089).

Belum terlambat bagi kita utk memperbaiki kualitas ibadah shalat fardhu & shalat2 sunat nafilah lainnya utk didirikan dgn benar agar diterima & dicintai oleh Allah SWT yaitu dikerjakan dgn ikhlas, dikerjakan mengikuti tuntunan Rasulullah SAW & dikerjakan dgn tepat pd waktunya secara berjama’ah.

Semoga Allah ta’ala senantiasa memberikan kita cahaya petunjuk agar bisa tetap istiqmah beribadah kpd-Nya hingga ajal kematian tiba. Aamiin ya Allah..

Wallahu a’lam

By : Tommy Abdillah

Selasa, 14 Maret 2017

Tidak Takut Masa Depan

Tausiyah Senja

#Tidak Takut Masa Depan#

Assalamu’alaikum

Saudaraku seiman, Diantara manusia ada yg sangat mengkhawatirkan keadaan masa depannya. Kekhawatiran itu hingga membayang-bayangi kehidupannya krn ia takut keadaannya jauh lbh buruk dari kondisi kehidupannya saat ini.

Takut itu pd dasarnya adl alamiah yg muncul dari kelemahan manusia sbg makhluk. Masa depan adl bagian dari perkara ghaib yg tdk seorang makhluk pun mengetahuinya kecuali Allah ta’ala.

Rasa takut tdk hrs dibawa ke alam bawah sadar krn dpt berimplikasi buruk thp perilaku bahkan keimanan seorang hamba. Hadapi rasa takut dgn sikap optimis bhw kondisi hari esok jauh lbh baik dari hari ini.

Gantungkan harapan hidup hanya kpd Allah ta’ala semata bukan kpd kemampun diri yg lemah apalagi kpd orang lain seperti jabatan ataupun pimpinan.

Persiapkan masa depan dgn ilmu yg cukup & iman yg kuat maka kelak akan siap menghadapi situasi & kondisi yg lbh baik bahkan siap utk menghadapi kondisi terburuk sekalipun. Masa depan yg pasti adl kematian sbg pintu gerbang kehidupan akhirat yg kekal & abadi. Justru perkara inilah yg paling kita takutkan menghadapinya bila tanpa bekal yg cukup.

Allah Subhanahu wa ta’ala berfirman : “Katakanlah : tidak ada seorangpun di langit & di bumi yg mengetahui perkara yg ghaib kecuali Allah.” (QS. An-Naml:65).

Wallahu a’lam

By : Tommy Abdillah

MINTALAH DOA PADA IBUMU..

COFFEE MORNING

MINTALAH DOA PADA IBUMU..

Jangan di kira doa seorang ibu itu biasa-biasa saja.
Dalam sebuah hadits disebutkan,

ثَلاَثُ دَعَوَاتٍ يُسْتَجَابُ لَهُنَّ لاَ شَكَّ فِيهِنَّ دَعْوَةُ الْمَظْلُومِ وَدَعْوَةُ الْمُسَافِرِ وَدَعْوَةُ الْوَالِدِ لِوَلَدِهِ

“ Tiga doa yang mustajab yang tidak diragukan lagi yaitu doa orang yang dizholimi, doa orang yang bepergian (safar) dan doa baik orang tua pada anaknya.”
(HR. Ibnu Majah no. 3862, hasan).

Imam al-Lalika`iy meriwayatkan di dalam kitabnya Syarh as-Sunnah dan Ghanjar di dalam kitabnya Taariikh Bukhaara mengisahkan sebagai berikut:

” Sejak kecil Imam al-Bukhary kehilangan penglihatan pada kedua matanya alis buta.

Suatu malam di dalam mimpi, ibunya melihat Nabi Allah, al-Khalil, Ibrahim ‘alaihis salam yang berkata kepadanya,

‘ Wahai wanita, Allah telah mengembalikan penglihatan anakmu karena begitu banyaknya kamu berdoa.”

Pada pagi harinya, ia melihat anaknya dan ternyata benar, Allah telah mengembalikan penglihatannya.

Luar biasa, doa seorang ibu.

Imam Bukhari salah satu bukti doa ampuh ibunya.

Berbuat baiklah pada ibu dan minta terus doa baik darinya.

Senin, 13 Maret 2017

Belajar Menjadi Orang Sabar

Assalamu’alaikum

Saudaraku seiman, Kalimat sabar itu nyaring didengar telinga & mudah utk diucapkan lisan. Sifat sabar memang tdk mudah utk dimiliki & diamalkan kecuali bagi orang2 yg berhasil melatih dirinya utk bersabar.

Amru bin Usman Al-makkiy mengatakan sabar adl keteguhan bersama Allah, menerima ujian dari-Nya dgn lapang & tenang. Kesabaran merupakan salah satu ciri mendasar orang yg bertaqwa kpd Allah SWT. Bahkan sebagian ulama mengatakan bhw kesabaran merupakan setengah dari keimanan.

Sabar dpt diibaratkan seperti sebuah pisau yg tdk akan tumpul, tunggangan pedati yg tdk akan terjatuh & sinar yg tdk akan sirna bahkan ia menjadi teman sejati yg sangat setia. Sabar mencakup 3 hal : sabar dalam menerima musibah, sabar dalam menjalani ketaatan & sabar dalam menjauhi kemaksiatan.

Diantara upaya untuk memiliki sifat sabar : mengikhlaskan niat setiap amal ibadah semata2 krn ridha Allah SWT, memperbanyak ibadah shalat sunat nafilah, memperbanyak istighfar, memperbanyak puasa sunat, memperbanyak tilawah Al-Qur’an dan memperbanyak berdo’a kepada Allah SWT utk meminta dijadikan sbg seorang hamba yg penyabar.

Semoga Allah SWT menjadikan kita sbg orang2 yg sabar. Aamiin ya rabb..

Allah SWT berfirman, “Wahai orang-orang yg beriman, mintalah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar & shalat, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yg sabar.”(QS.Al-Baqarah:153).

Wallahu a’lam

By : Tommy Abdillah

Periodesasi Kepemimpinan Islam

#Politik Islam : Periodesasi Kepemimpinan Islam#

Pelajaran Hadist Hari Ini :

عَنِ النُّعْمَانِ بْنِ بَشِيرٍ، قَالَ: كُنَّا قُعُودًا فِي الْمَسْجِدِ مَعَ رَسُولِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، وَكَانَ بَشِيرٌ رَجُلًا يَكُفُّ حَدِيثَهُ، فَجَاءَ أَبُو ثَعْلَبَةَ الْخُشَنِيُّ، فَقَالَ: يَا بَشِيرُ بْنَ سَعْدٍ أَتَحْفَظُ حَدِيثَ رَسُولِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، فِي الْأُمَرَاءِ ؟ فَقَالَ حُذَيْفَةُ: أَنَا أَحْفَظُ خُطْبَتَهُ، فَجَلَسَ أَبُو ثَعْلَبَةَ، فَقَالَ حُذَيْفَةُ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: ” تَكُونُ النُّبُوَّةُ فِيكُمْ مَا شَاءَ اللهُ أَنْ تَكُونَ، ثُمَّ يَرْفَعُهَا إِذَا شَاءَ أَنْ يَرْفَعَهَا، ثُمَّ تَكُونُخِلَافَةٌ عَلَى مِنْهَاجِ النُّبُوَّةِ، فَتَكُونُ مَا شَاءَ اللهُ أَنْ تَكُونَ، ثُمَّ يَرْفَعُهَا إِذَا شَاءَ اللهُ أَنْ يَرْفَعَهَا، ثُمَّ تَكُونُ مُلْكًا عَاضًّا ، فَيَكُونُ مَا شَاءَ اللهُ أَنْ يَكُونَ، ثُمَّ يَرْفَعُهَا إِذَا شَاءَ أَنْ يَرْفَعَهَا، ثُمَّ تَكُونُ مُلْكًا جَبْرِيَّةً ، فَتَكُونُ مَا شَاءَ اللهُ أَنْ تَكُونَ، ثُمَّ يَرْفَعُهَا إِذَا شَاءَ أَنْ يَرْفَعَهَا، ثُمَّ تَكُونُخِلَافَةً عَلَى مِنْهَاجِ نُبُوَّةٍ ” ثُمَّ سَكَتَ. (رواه أحمد)

Artinya : Dari Nu’man bin Basyir, ia berkata, Kami sedang duduk di dalam Masjid bersama Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam, Basyir sendiri adalah seorang laki-laki yg suka mengumpulkan hadits Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Lalu, datanglah Abu Tsa’labah al-Khusyaniy seraya berkata, Wahai Basyir bin Sa’ad, apakah kamu hafal hadits Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam yg berbicara tentang para pemimpin? Hudzaifah menjawab, Saya hafal khuthbah Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Hudzaifah berkata, Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Akan datang kepada kalian masa kenabian, dan atas kehendak Allah masa itu akan datang. Kemudian, Allah akan menghapusnya, jika Ia berkehendak menghapusnya. Setelah itu, akan datang masa Kekhilafahan ‘ala Minhaaj al-Nubuwwah dan atas kehendak Allah masa itu akan datang. Lalu, Allah menghapusnya jika Ia berkehendak menghapusnya. Setelah itu, akan datang kepada kalian, masa raja menggigit (raja yg dzalim), dan atas kehendak Allah masa itu akan datang. Lalu, Allah menghapusnya, jika Ia berkehendak menghapusnya. Setelah itu, akan datang masa raja diktator (pemaksa) dan atas kehendak Allah masa itu akan datang, lalu Allah akan menghapusnya jika berkehendak menghapusnya. Kemudian datanglah masa Khilafah ‘ala Minhaaj al-Nubuwwah (Khilafah yg berjalan di atas kenabian). Setelah itu, beliau diam.” (HR.Imam Ahmad No.17.680).

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

Saudaraku seiman, Segala puji hanyalah milik Allah Subhanahu wa ta’ala. Shalawat & salam senantiasa tercurahkan kpd Rasulullah Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam, para keluarganya, sahabat2 nya & ummatnya yg istiqomah diatas sunnahnya hingga hari kiamat.

Grup Tausiyah WA pagi ini akan membahas tentang politik Islam yaitu “Periodesasi kepemimpinan Islam.” Hal ini dimaksudkan agar kita memahami & meyakini khabar dari Rasulullah SAW tentang periodesasi kepemimpinan umat Islam.

Sejarah tlh mencatat kejayaan & kegemilangan peradaban Islam selama 13 abad sbg peradaban terpanjang didunia bila dibandingkan dgn peradaban yg lainnya seperti peradaban Yunani, Persia atau Romawi. Tepatnya sejak Rasulullah SAW hijrah ke Madinah thn ke-13 dari masa kenabian atau tahun 622 Masehi, dilanjutkan masa kepemimpinan Khulafah rasyidin, Khilafah Bani Ummayah, Khilafah Bani Abbasiyah hingga masa Khilafah Turki Utsmani & runtuh pd tgl 3 Maret 1924. Sejak saat itulah kaum muslimin tdk lg memiliki pelindung umat Islam, penjaga agama Islam & pemersatu umat Islam.

Hadits diatas bersumber dari Musnad Imam Ahmad, hadits no.17.680 & hanya Imam Ahmad bin Hanbal rahimahullahu sendiri yg meriwayatkan hadits ini (infarada Imam Ahmad bin Hanbal).

Riwayat ini termasuk hadits marfu’ (bersambung hingga Rasulullah SAW).
Hadits diatas dinilai hasan oleh Syaikh Nashiruddin Al-Albani, Silsilah Al-Ahadits Al-Shahihah, 1/8. Dinilai hasan pula oleh Syaikh Syu’aib Al- Arna’uth, didlm Musnad Ahmad bi Hukm Al-Arna’uth, Juz 4 no hadits 18.430 & dinilai shahih oleh Al-Hafizh Al ‘Iraqi didlm Mahajjah Al-Qurab fi Mahabbah Al-‘Arab, 2/17).

Secara garis besar kita dpt membagi periode sejarah kepemimpinan Islam ke dlm 5 periode utama sesuai dgn Hadits riwayat Imam Ahmad diatas.

1. Periode ke-1 adl kepemimpinan langsung dari Nabi Muhammad SAW yg disebut sbg masa An-Nubuwwah (Masa Kenabian Rasulullah SAW sejak thn 610 M – 633 M).

2. Periode ke-2 merupakan Kepemimpinan para sahabat utama yakni Abu Bakar Ash-Shidiq, Umar bin Khattb, Utsman bin Affan & Ali bin Abi Thalib radhiyallahu ‘anhum yg dikenal dgn julukan Khulafaur Rasyidin (Para Khalifah yg adil, jujur, benar & terbimbing oleh Allah SWT). Di dalam hadits tersebut periode ini dikenal sbg periodeKhilafatun ’ala Minhaj An-Nubuwwah (Kekhalifahan yg mengikuti Manhaj/sistem/Metode/Cara Kenabian sejak thn 11 – 41 Hijriyah atau 632 – 622 M).

3. Periode ke-3 adl umat Islam akan mengalami kepemimpinan para Mulkan ’Aadhdhon (Para Raja/penguasa yg Menggigit). Kepemimpinan para Mulkan ’Aadhdhon (Para Raja/penguasa yg Menggigit) merupakan periode dimana umat Islam memiliki para pemimpin yg tetap mengaku & dijuluki sbg para Khalifah utk menjalankan hukum2 Allah SWT dlm seluruh aspek kehidupan.

Mrk msh menyebut pemerintahannya sbg Khalifah Islamiyyah (Kekhalifahan Islam), namun pola suksesi seorang Khalifah kpd Khalifah berikutnya menggunakan cara pewarisan tahta laksana sistem kerajaan turun-temurun. Periode ini bisa dikatakan merupakan periode paling lama dlm sejarah Islam, ia berlangsung sekitar 13 abad, semenjak Daulah Bani Umayyah, lalu Daulah Bani Abbasiyyah & berakhir dgn Kesultanan Utsmani Turki. Itulah sebabnya mereka dijuluki oleh Nabi sbg para Mulkan.

Periode Mulkan ’Aadhdhon betapapun keadaannya para raja tsb msh ”menggigit Al-Qur’an & As-sunnah, sbg 2 sumber hukum Islam meskipun tdk sebaik para Khulafaur Rasyidin.

4. Periode ke-4 adl Mulkan Jabbariyyan (Para Raja/penguasa yg memaksakan kehendak). Periode inilah yg sedang kita lalui saat ini. Inilah periode dimana umat Islam dlm kondisi yg sangat memprihatinkan. Umat Islam terpecah belah, terjajah & terbelakang. Inilah periode paling kelam dlm sejarah Islam. “We are living in the darkest ages of the Islamic history.”

5. Periode kelima adl berjayanya kembali umat ini dgn tegaknya kembali Khilafatun ’ala Minhaj An-Nubuwwah (Kekhalifahan yg mengikuti manhaj/sistem/metode/cara Kenabian). Umat Islam akan menyaksikan munculnya kembali para pemimpin sekaliber Khulafaur Rasyidin di akhir zaman. Umat Islam akan memiliki kembali rumah syar’i mrk yakni Khilafah Islamiyyah

*Penutup*

Tegaknya kembali Khilafah ‘Ala Minhaaji An-Nubuwwah menyertakan peran & andil dari seluruh kaum Muslimin, bukan semata2 hanya andil dari kekuasaan Allah SWT. Utk itu kaum Muslimin wajib merencanakan & berjuang dgn sungguh2 utk menegakkan & mewujudkan kembali Khilafah Islamiyyah. Kita dilarang utk menunggu2 tegaknya Khilafah Islaamiyyah tanpa melakukan tindakan apapun dgn alasan berdirinya khilafah merupakan taqdir & qadla’nya Allah SWT.

Kaum muslimin hrs memelihara kesabaran, istiqomah & optimisme bhw umat Islam akan kembali berkuasa menguasai peradaban dunia sebelum terjadinya hari kiamat. Dan yg lbh penting adl hendaknya mrk berjuang sebagaimana berjuangnya Nabi SAW & para sahabatnya yg mulia utk mendakwahkan & memperjuangkan tegaknya Islam.

Semoga kita diberi Allah SWT kesempatan utk menyaksikan kembali tegaknya kejayaan Khilafah Islam.

Wallahu a’lam

By : Tommy Abdillah